Politik

Reshuffle Kabinet, Antara Kebutuhan atau Tekanan Aspirasi Publik

….poto by google

Pasaca Demo yang diiringi dengan penjarahan dibeberapa rumah Anggota Dewan dan Rumah Mentri Keuangan membuat suasana kabinet mulai terpecah, Menkeu Sri Mulyani sebagai “korban” amuk masa merasa dirinnya, keluarga dan aset pribadinya tidak dilindungi, karena sebelum kejadian sudah muncul info kalau akan terjadi pergerakan masa ke rumah Ibu Menkeu, tapi Manhan hanya mengutus 20 tentara untuk menjaga (tempo), sementara masa yang datang jauh lebih besar, sehinga terjadilah penjarahan dirumha Menkeu.

kekecewaan yang mendalam tentu sangat dirasakan oleh Menkeu, apa lagi ada koleksi pribadi beliau berupa lukisan hasil karya beliau sendiri juga ikut dijarah masa. Satu hari setelah kejadian Menkeu disela sela rapat kabinet mengajukan pengunduran diri tapi masih ditolak oleh Presiden, lalu pengajuan yang kedua kali infonya diantarkan langsung ke kediaman Presiden di Hambalang, juga masih ditolak. Hingga akhirnya senin kemaren terjadilah pelantikan Menkeu yang baru, pasar memang sempat memerah, IHSG menurun bahkan infonya investor asing mulai lari..(semoga hanya isu..). Puncak kekecewaan Ibu Sri Mulyani adalah saat serah terima jabatan di kantor Kementrian Keuangan.. ” tolong hormati hak pribadi kami..”, apa yang diucapkan ibu Sri Mulyani itu adalah wujud dari kekecewaan yang sangat mendalam setelah sekian lama beliau mengabdi untuk bangsa dengan menjadi Mentri Keuangan akhirnya harta dan ruang pribadinya justru dijarah oleh masa yang sangat jelas terkordinasi bukan secara tiba tiba.

yang sangat menggelikan adalah pernyataan Budi Arie Mentri Koperasi saat ditanya wartawan setelah pengumuman Reshuffle kabinet diumumkan, dia masih dengan percaya diri mengatkan bahwa tidak ada pergantian atau pemanggilan dari Presiden prihal rencana pergantian Mentri Koperasi. Kekesalan Masyarakat terhadap Budi Arie sudah sangat menumpuk, terkait judol, pernyataan yang kontroversial dan anak buahnya yg menjadi TSK kasus Judol dll. Budi Arie adalah salah satu pion Mantan Presiden, pasca Budi Arie diganti sekarang makin berkurang sisa dari loyalis Jokowi yang berada di Kabinet.

Sementara Menpora Dito Ariotedjo diganti karena dianggap kurang cakep dalam mengelola dunai olahraga khususnya, nyaris tanpa prestasi yang bisa dibanggakan selama dia menjadi Mentri selain mempermudah PSSI menaturalisasi pemaen sepakbola. Sampai saat ini belum di tunjuk siapa yang akan menggantikan Dito Ariotedjo.

Sementara Abadul Kadir Karding di copot kerena beberapa blunder yang akhirnya membuat dia harus meminta maaf ke publik, untuk kursi Menko Polkam yang sebelumnya dijabat oleh Budi Gunawan masih belum jelas siapa penggantinya, apakah dari tim mawar atau dari bidang lain.

semoga keputusan perubahan Kabinet bisa memperbaiki kondisi keamanan dan ekonomi Masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *