Asa Hilang Mimpi yang Terbuang..15
KELUH DAN KESAH
Hari yang berlalu dirasa begitu cepat sahabatnya Anwar sudah pulang kekampungnya di Jambi dan tidak kembali lagi kepesantren, Anwar pulang karena kedua orang tuanya membutuhkan bantuannya untuk meneruskan usaha mereka dikampung. kepergian Anwar dirasakan Amin begitu terasa akan kehilangan karena Anwar sahabat yang telah banyak membantunya memperkenalkannya akan kota-kota di Jawa Timur dan Anwar adalah sahabat yang tahu akan sifat dan kepribadiannya sehingga mereka berdua sangat merasa cocok dalam bergaul karena latar belakang mereka juga berasal dari keluarga petani yang hidup diperkampungan dengan suasana alam yang lebih bersahabat.
Setelah selesai jam pelajaran dikelas Amin pun menuju kemasjid hendak melaksaanakan sholat dzuhur berjama’ah sebagaimana kebiasannaya sehari-hari, setelah selesai menunaikan sholat Amin tidak lansung kembali keasrma tapi dia duduk diteras masjid yang menghadap kearah jalan raya sambil memandang lalu lang kendraaan Amin membuka kembali buku pelajaran yang tadi ia dapat dari ustadznya dikelas, ia masih penasaran akan pelajaran perbandingan mazhab yang disampaikan ustadznya dikelas, satu persatu tulisan yang ada dibuku dan dikitab yang ia pegang ia pelajari dan baca berulang-ulang agar ia bisa memahami dengan seksama apa yang dimaksud dengan perbandingan mazhab? Dikitab yang ia pegang memang tetrtulis ” Fiqih Lima Mazhab ” Maliky, Hambaly. Safy’i, Hanafy, Ja’fary, pelajaran fiqih memang mengajarkan tentang tata cara beribadah sebelum dan apa yang akan kita lakukan dalam beribadah.
Ditengah keseriusannya membaca kitab dan buku yang dipenuhi dengan tulisannya Amin mulai memahami apa yang menjadi kebingungannya ternyata selain mazhab ahlus sunnah yang selam ini ia pahami dan dengar serta pelajari ternyata ada juga mazhab ahlul bait (Ja’fary) yang juga ada bahkan kalau dipelajari secara seksama ternya keempat ulama yang selama ini menjadi sandaran dalam mazhab ahlussunnah kesemuanya berguru pada al Imam Ja’far Shodiq cucu dari Rosulullah Saw. Namun karena mazhab ini banyak dianut dan berkembang dikawasan timur tengah seperti Iran, Iraq, Syiria dan sebagian kecil berada ditimur tengah, yang menjadi khas dari mazhab ini adalah konsef Imamah mereka yang wajib ada dalam kondisi apapun dan seorangIimam adalah seorang yang memang harus menjadi panutan dalam keislaman sehingga seorang Imam juga otomatis juga adalah seorang marja’ (sandaran dalam menentukan hukum) dan seorang Imam juga adalah yang menentukan kebijakan politik dalam kenegaraan keputusan apapun ada ditangannya. Dalam ajaran Syi’ah Ja”fary tidak dikenal adanya kekosongan Imam sebagaimana seperti yang berlaku pada saudar-audara ahlulssunnah yang masih tetap mengikuti mazhab imamnya walupun imam tersebut sudah wafat, sementara dalam ajaran Syi’ah seorang Imam wajib ada disetiap masa bila Imam tersebut meninggal maka akan ada penggantinya yang menjalankan Syariat atau haluan karena dalam ajaran mereka tidak mengenal istilah taklid kepada Imam yang sudah wafat kecuali ada kebijakan dari Imam penggantinya yang menganggap masih layak untuk diteruskan dalam beberapa hal. Dan syi’ah yang saat ini sangat berpengaruh dan menjadi cerminan dari ajaran syi’ah adalah Republik Islma Iran yang didirikan oleh seorang pejuang besar seorang ulama’ kharismatik yang mampu menggerakkan ummat dari sebuah rumah sederhana dipinggiran Teheran yakni Ayatullah Ruhullah Khumaini seorang yang dilahirkan dari keluarga ulama yang ayahnya tewas dibunuh oleh rezim Syah dari dinasti Fahlevi raja Persia saat itu.
Semakin penasarn amin akan mazhab yang baru ia pelajari karena selain hal yang baru tapi juga karena saat itu sangat menghebohkan tentang keberadaan mazhab syi’ah di Indonesia sampai-sampai ada seminar yang berlangsung di masjid Isytqlal Jakarta yang mengeluarkan keputusan yang menyatakan bahwa ajarsan syi’ah adalah ajaran sesat padahal mereka tidak menghadirkan satu pun dari perwakilan syi’ah di Indonesia untuk dimintai pendapatnya, jadi seminar dimasjid Istiqlal tak ubahnya pengadilan yang mengadili tanpa ada keadilan.
Terlepas dari hiruk pikuk masyarakat memperbincangkan tentang keberadaan syi’ah di Indonesia ketertarikan Amin untuk mempelajari mazhab syi’ah adalah diawali dari rasa penasaran kenapa mazhab yang bersumber dari ahlul bait dan lebih dikenal dengan sebutan juga dengan mazhab Ja’fary ini adalah guru dari empat ulama mazhab terkemuka yaitu: hanafi, maliky, hambaly, serta imam syafi’i, bahkan imam syafi’i pernah memuat sebuah syair yang berbunyi:
Seandainya kecintaan kepada ahlul bait itu sebuah dosa
Maka ketahuilah bahwasanya saya adalah pencinta ahlul bait
Bersambung ……………

