Fashion

Asa Hilang Mimpi yang Terbuang 14

Diusianya yang masih relatif muda emaknya sudah bersumpah untuk tidak menikah lagi karena cintanya sudah dibawa mati oleh suaminya yang telah begitu banyak memberikan kasih sayang kepadanya dan juga kepada lima orang anaknya, sehingga ia bertekad untuk meneruskan cita-cita suaminya tercinta untuk membesarkan kelima anaknya sampai mereka semua berkeluarga dan iapun bisa menimang cucu yang ia dambakan.

            Hingga Diarylah yang terkadang menjadi tempat Amin mengadu dan menumpahkan apa yang ia alaminya. karena ia merasa lebih baik ditanggungnya sendiri apa yang ia alami dari pada harus ia ceritkan pada orang lain yang belum tentu juga bisa memecahkan maslahnya, terkadang ia merasa malu ketika beberapa teman santri yang menayakan kepadanya kenapa dipengumuman  namanya tidak terdengar diumumkan dari salah santri yang menerima surat apa lagi wesel, saat mendengar pertanyaan itu Amin hanya teresenyum dengan perasaan hati, yang begitu pedih  ia pernah mengalami tidak  mendapat kiriman uang untuk bebrapa bulan disaat teman-temannya bisa memenuhi kebutuhanya dengan baik sementara ia  sendiri hanya merenungi nasibnya yang laksana hidup diantara dua jalan yang kedua-duanya remang-remang dilihatnya, hendak pulang apa kata keluarganya…? sementara dipesantren sendiri ia harus berjuang dengan semua yang serba keterbatasan sebuah dilema yang begitu berat yang ternyata harus ia jalani dan hadapi dengan penuh kesabaran.

Lintasan

Di bawah lindungan qubah

Kau membisik ajak aku untuk lari…

Menjauhi qubah suci ilahi

Berulang kalio aku lari

Karena kau yang bawa

Aaku Tahu……

Sebenarnya kau harus ku buang

Kedasar jurang nan gelap

Tertimbun nyanyian-nyanyian Surgaw2i yang penuh jajni

Janji pasti yang takkan lari

Bangil, 15 April 93

  Sangat Luas

Jadikan hidupmu tuan di negri sendiri

Agar kau tak mnegemis pada orang alain

Harta bila kau kejar takkan ada puas-puasnya

Hari ini kau dapat

Esok kau merasa kurang

Dan terus………… berjalan

Laksana laut tak berpantai

Laksan awan berarakj

Entah dimana akan pecah

Asa dating susul menyusul

Irtu indah………..

Ini ingin  dimiliki

Hingga papan-papan rapih

Menutup sebagian tanah

Biula kebaikan yang kau tinggalkan

Kau mampu tuk tersenyum

Bila kejahatan yang tertanam

Bernapas pun kau takkan bias

Perjalananmu didunia takkan jauh Dario itu sewmua

Nasib siapa yang kan tahu….

Bangil, 14 April 94

Gundah

Dikeramain malam tak kutemukan

Dikesunyian senja belum nampak

Dimencekamnya malam sunyi

            Kian berat dan banyak

            Bunga-bunga pahit

Yang hadir tanpa permisi

Dan ku panggil

Kemana kau kucari karena tiada nilai beli

                                    Bangil, 16 April 94

Bersambung……….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *