Demi Iphone semua dilakukan..
Menjelang senja Olivia sudah rapih didepan cermin. Bibir merah, pipi berwarna merah jambu, alis mata tebal sisa tato yang masih nampak berbekas, malam minggu Olivia ada janji dengan pria yang baru diikenalnya, sang pria Kardi yang berpenampilan sedikit cepak mirip anggota tentara, perkenal;an singkat dari pinggir warung dibumbui dengan tambahan dari kenalan membuat mereka begitu cepat akrab.
Malam itu mereka berdua santai sambil menghabiskan kopi di caffe dan beberapa batang rokok, tawa cekikikan khas manja dan nakal selalu beriringan, malam itu berjalan dengan indah buat Olivia, karena dia dijanjikan akan dibelikan Iphone oleh Kardi pria paruh baya yang nampak berduit meski agak sedikit unik gayanya.
Olivia yang memang sudah lama menjomblo begitu bahagia dengan kehadiran Kardi, pria yang pas pasan secara penampilan tapi royal dalam pengeluaran, buat Olivia gak penting tampang dan latar belakang yang penting kebutuhan terpenuhi.
berangkat dari keluarga yang sederhana bila tidak mau dibilang miskin, Olivia adalah potret wanita dizaman ini yang mengukur kebahagian berdasarkan kantong , tak penting rekam jejak Si Pria yang penting semua kebutuhannya terpenuhi dan dia bisa bergantung untuk melanjutkan hidup dan memenuhi gaya hidupnya yang modis meski dia sadar bahwa untuk mencapai itu dia perlu pengorbanan. dan pengorbanan buat dia bukan hal yang suilit karena sudah terbiasa dengan gaya hidup bebas.
malam minggu itu dihabisakan oleh Olivia dan Kardi disebuah kamar hotel, melepas penat dan menyerahkan harapan agar iphone segera dibelikan. Penomena hidup saat ini membuat seseorang menjadi gelap kekhawatiran dianggap tidak mengikuti model dan zaman akhirnya semua dilakukan bahkan harga dirimu pun ditinggalkan.
perkembangan Sosial media yang begitu masif membuat norma kepantasan menjadi tidak lagi berarti. Mungkina masih banyak wanita semodel denga Olivia yang terjerembab dalam lubang yang sama, demi hidup mewah semua bisa dilakukan asal tujuan tercapai.
terinspirasi dari cerita di tiktok, nama hanyalah samaran semata.
