Fashion

Sebuah dilema Pemerintah daerah.

Kas kosong dan kenaikan pajak yang membumbung tinggi….

Dalam minggu ini banyak sekali terjadi Demo (kalau tidak mau disebut amuk masyarakat) terhadap kebijakan pemrrintah daerah yang menaikan pajak bumi dan bangunan PBB dalam jumlah yang begitu tinggi,

Bahkan apa yang terjadi di Pati dan Bone adalah cermin betapa masyarakt sangat terpukul derngan kebijakan kenaikan PBB, demo yang berujung Narkis dan memakan korban jiwa dan luka menjadi hal yang tidak bisa dihindatri.

Demo menuntut Bupati Pati, Sudewo, agar mundur dari jabatannya berakhir ricuh, kemarin. Aksi lemparan air mineral hingga alas kaki terjadi dalam aksi yang diikuti ribuan orang ini. Sedikitnya 34 orang mengalami luka-luka.
Tidak hanya itu, sebanyak 11 orang yang diduga menjadi provokator juga diamankan polisi. Berikut fakta-fakta demo bupati Pati pada Rabu (13/8/2025)
Aksi massa yang awalnya berlangsung tertib berubah menjadi ricuh tatkala mereka mendesak agar Bupati Pati Sudewo menemui massa. Para peserta unjuk rasa melemparkan berbagai barang seperti air mineral ke arah kantor Bupati Pati.
Tidak berselang lama, Bupati Sudewo muncul dari kendaraan taktis petugas. Ia pun menyampaikan permintaan maaf kepada warga terkait dengan sikapnya. Dia berjanji akan bekerja lebih baik lagi.

“Saya mohon maaf,” kata Sudewo di hadapan massa di depan kantor Bupati Pati, Rabu (13/8/2025).

Meskipun Sudewo sudAh meminta maaf tapi aksi anarkis masa sudah sulit dikendalikan,apa yang terjadi adalah akibat dari pernaytaan sang Bauptai yang “menantang” rakytanya sendiri terkiat penolakan masyrakat terhadap kenaikan PBB.

Ada nasihat  bijak…lidahmu adlah pedangmu, maka berhati hatilah dalam menggunakan lidahmu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *